Pepatah kuno ini kembali mengusik pikiranku. Setelah sebelumnya
menjadi judul blog teman kata yang sama muncul lagi dalam sebuah email (yang
didalamnya juga memuat uraiannya). Apa
yang menarik dari kata pepatah kuno tersebut?
Sebenarnya bukan pepatah yang disampaikan oleh Caio Titus di
Senat Roma ini saja yang mempunyai makna sama, sebut saja ungkapn Syaidina Ali
"ikatlah ilmu dengan menulisnya", atau yang menjadi pembuka dalam
email yang saya terima "Spoken word fly away, written ones stay",
atau dalam tulisan Pram "Menulislah. Selama engkau tidak menulis, engkau
akan hilang dari dalam masyarakat dan pusaran sejarah" atau yang ada dalam
Anak Semua bangsa "Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. Menulis adalah kerja untuk keabadian".
Lalu.. kembali lagi, apa yang menarik? Atau apa yang istimewa
dengan pepatah-pepatah itu? Sehingga saya kembali terusik?
Menulis seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan, namun yang terjadi biasanya adalah ide/bahan berserakan tapi ketika sudah di depan layar, seolah-olah berhamburan tidak tentu kemana. Selain itu, malas, yah malas menjadi penghambat. Padahal, dengan menulis maka pengetahuan kita akan terdokumentasi, bahkan bisa bertambah dan berkembang dengan adanya pemikiran-pemikiran baru setelahnya.
Dengan menulis, ide/gagasan/konsep/cita-cita dapat diingat
dan dapat direalisasikan dikemudian hari apabila ketika ide tersebut belum
dapat dilaksanakan. Apapun yang ditulis, pastilah bermanfaat, pun itu hanya
sekedar curahan hati, karena dalam curahan hati biasanya juga muncul ide atau
pandangan pemecahannya.
Verba volant scripta manent telah memaksa saya untuk menulis
lagi, meski banyak hambatan tetap harus bertekad untuk menulis. Tulisan ini
saja tertunda lama, tapi masih bersyukur karena tertundanya bukan karena hal
lain, tapi karena kegiatan menulis juga. Tertunda karena harus menyelesaikan
Telaahan Staf executive education IV, yang harus selesai dalam waktu 1 minggu +
presentasinya. Terus ada lagi, dengan tiba-tiba manajer SDM diganti dan
secepatnya pula serah terima jabatan, maka jadilah tempat untuk membuatkan
memori jabatannya. Alhamdulillah semua selesai, dan tulisan dan tulisan-tulisan
selanjutnya akan segera diselesaikan.
No comments:
Post a Comment